a. Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan
Zat-zat dengan struktur kimia
yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik, sedangkan zat-zat
yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur
(like dissolves like). Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut
dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan mudah larut dalam
pelarut nonpolar. Contohnya alkohol dan air bercampur sempurna
(completely miscible), air dan eter bercampur sebagian (partially
miscible), sedangkan minyak dan air tidak bercampur (completely
immiscible).
b. Pengaruh Temperatur pada Kelarutan
Kelarutan gas
umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya jika air
dipanaskan, maka timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari dalam
air, sehingga gas yang terlarut dalam air tersebut menjadi berkurang.
Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih
tinggi. Ada beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada
temperatur yang lebih tinggi.
c. Pengaruh tekanan pada kelarutan
Perubahan
tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat.
Kelarutan gas sebanding dengan tekanan partial gas itu. Menurut hukum
Henry (William Henry: 1774-1836) massa gas yang melarut dalam sejumlah
tertentu cairan (pelarutnya) berbanding lurus dengan tekanan yang
dilakukan oleh gas itu (tekanan partial), yang berada dalam
kesetimbangan dengan larutan itu. Contohnya kelarutan oksigen dalam air
bertambah menjadi 5 kali jika tekanan partial-nya dinaikkan 5 kali.
Hukum ini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi dengan pelarut, misalnya
HCl atau NH3 dalam air.
No comments:
Post a Comment