Tuesday 29 January 2013

Irfan Bachdim Bermain di Thailand

Irfan Bachdim akan mendapat banyak ilmu di Chonburi/Chonburi FC Store
Irfan Bachdim akan mendapat banyak ilmu di Chonburi/Chonburi FC Store




CHONBURI – Setelah kemarin Syamsir Alam pindah ke DC United, kini giliran Irfan Bachdim yang berpetualang di klub mancanegara. Irfan Bachdim akan berkostum klub Thai Premier League, Chonburi.

Pada Sabtu (26/1), Irfan Bachdim resmi meneken kontrak selama setahun dan akan mengenakan kostum bernomor 20.

“Permainan Irfan bagus dan cocok dengan sepakbola Thailand. Dia telah memperlihatkan potensinya selama sepekan terakhir. Chonburi berharap kehadirannya dapat meningkatkan performa tim,” tulis klub berjuluk Shark alias Ikan Hiu tersebut dalam laman resminya.

Dalam sepekan terakhir, Irfan memang mengikuti trial atau tes, termasuk tampil dalam turnamen Chonburi Invitation Cup. Sebelumnya, Irfan yang tanpa klub setelah kontraknya di Persema Malang habis, lebih dulu mengikuti tes di BEC Tero Sasana tapi gagal.

Chonburi termasuk klub papan atas di Thailand. Di klub ini bercokol pemain-pemain nomor satu Negeri Gajah Putih seperti penjaga gawang Sinthaweechai Hathairattanakool, bek kanan Suree

Syamsir Alam di Kontrak DC United

Washington : Talenta muda Indonesia yang kini tengah menimba ilmu sepakbola di luar negeri, Syamsir Alam semakin mengembangkan kemampuannya. Setelah sebelumnya memperkuat Atletico Penarol kemudian CS Vise, Syamsir kini resmi membela klub dari Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United.

Status Syamsir di DC United memang masih sebagai pemain pinjaman dari CS Vise. Namun pemuda 20 tahun tersebut berpeluang untuk dipermanenkan akhir musim nanti. "Saya benar-benar senang bisa bergabung di DC United dengan status sebagai pemain pinjaman dan kemungkinan bakal jadi transfer permanen di akhir 2013 nanti," kata Syamsir.

Meski berhasil bergabung dengan DC United, Syamsir belum tentu dimainkan di skuat inti klub asuhan Ben Olsen itu. "Saya tidak yakin tentang peluang saya untuk bermain di skuat inti. Tapi saya akan mencoba untuk membuat jalan saya merebut posisi inti agar bisa bermain," jelasnya lagi.

Pemilik DC United yang berasal dari Indonesia, Erick Thohir mengaku senang dengan perekrutan Syamsir Alam. Diakuinya kalau ini adalah langkah awal DC United mengembangkan bakat para pemain muda Indonesia. "Saya sangat senang, akhirnya DC United memiliki pemain Indonesia," kicau Erick dalam twitternya @erickthohir.

Perjalanan Syamsul di luar negeri dimulai saat dirinya bergabung di klub Uruguay, Atletico Penarol pada 2010 lalu. Setelah dua musim berselang, pemain yang mengisi peran sebagai striker ini hijrah ke Belgia untuk berlaga bersama CS Vise.

Saturday 12 January 2013

Three Indonesians are joining C.S. Visé

C.S. Visé will welcome on Monday three new Indonesian players between 19 and 20 years old, who evolved all three in Peñarol (Uruguay) within the youth teams. One is the defender Mochammad Zainal Haq, another one is Abdul Rahman Lestaluhu, a striker; and Manahati Lestusen a defensive midfielder who can also play as defender.
 
As part of the project  set up by the Bakrie family in April 2011 in C.S. Visé, the mosan club is welcoming three new young elements coming from Deportivo Indonesia in Uruguay.

Mochammad Zainal Haq, central defender (1,75 m, 72 kg), 20-year-old (born on April 5th, 1992), trained there in Uruguay (Deportivo Indonesia) between 2008 and 2010 before joining Peñarol the year after. He evolved 24 months within the Uruguayan club (U19 and U23). He was selected in U16 within the national team and participated in the qualifications for Asian Cup in 2009 with U19. He is part of the same generation as Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony and Yandi Munawar.

Manahati Lestusen, is able to be as well right or left defender or  defensive midfielder. He is 1,68m high and weighs 64 kg. This player of 19 years old (17/12/1993) joined Deportivo Indonesia in 2010 and stayed there during two years before evolving under the jersey of Peñarol in U19 the last season. He played under the colors of the national team during Asian Cup in 2008 with U16. He was also the captain of the selection in 2011 during the campaign of qualification with U19.

Finally, Abdul Rahman Lestaluhu, 19-year-old (22/08/1993), is going to join the offensive division. This small player (1,64 m - 61 kg), joined the Uruguayan Academy in 2009 and played there during three seasons. Between 2009 and 2011, he registered more than 25 goals. In the national team since 2009, he participated in the qualifications of Asian Cup in 2009 and on 2011. He competed 9 matches and registered 6 goals. He evolved the last season under the colors of Peñarol (U19).
C.S Visé welcomes them.

Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang di Indonesia

Bangsa indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Beberapa indikator dampak globalisasi yang melanda Bangsa Indonesia diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam Bidang Politik
  • Penyebaran nilai-nilai politik Barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk demonstrasi yang semakin berani dan semakin bebas tak terkendali dengan kontak fisik sampai terjadinya kerusuhan yang anarkis.
  • Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah untuk mencapai mufakat dan gotong royong.
  • Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
  • Semakin masyarakat memberikan perhatian akan transparansi, akuntabilitas dan profesionalitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
  • Semakin banyak lahirnya partai politik, organisasi-organisasi di luar pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu.
2. Dalam Bidang Ekonomi
  • Berlakunya konsep kepemilikan modal besar akan semakin kuat dan yang kecil semakin tersingkir.
  • Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya ditentukan oleh pasar.
  • Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
  • Kompetisi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin selektif.
3. Dalam Bidang Sosial dan Budaya
  • Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
  • Semakin mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui berbagai media cetak dan elektronik yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat.
  • Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal.
  • Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan sosial dan juga kebersamaan dalam menghadapi kesulitan tertentu.
  • Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Dalam Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
  • Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
  • Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
  • Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
  • Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara yang profesional.
  • Semakin berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab tentara dan polisi.