Monday 14 March 2011

Fungsi Gelandang jangkar


Maraknya sepak bola pragmatis belakangan ini tak lepas dari keberadaan para gelandang jangkar. Peran mereka mampu membuat permainan tim menjadi lebih seimbang. Beruntung Belanda dan Brasil dikaruniai sejumlah pemain jangkar berkualitas wahid.

Belanda punya Mark van Bommel dan Nigel de Jong. Duo yang berselisih umur tujuh tahun ini merupakan kepercayaan utama pelatih Bert van Marwijk di lini tengah. Berkat kesilodan keduanya, Belanda mampu terus melaju hingga perempat final. Laga Belanda vs Denmark lalu menjadi bukti nyata kolaborasi canggih keduanya di lini tengah De Oranje. Serangan yang dirancang Denmark kerap terhenti di kaki kedua pemain ini.

Brasil pun tahu persis arti penting para gelandang jangkar. Seperti halnya Belanda, Brasil di bawah komando Dunga selalu memasang duo gelandang jangkar di tiap laga yang mereka lakoni. Peran menahan bola serangan lawan sejak dini ini dipercayakan kepada Gilberto Silva dan Felipe Melo.
Uniknya, seperti halnya duet Van Bommel-De Jong, Gilberto Silva-Melo juga berselisih umur tujuh tahun. Sebagai pemain yang lebih senior Gilberto Silva, seperti halnya Van Bommel kepada De Jong, selalu memberikan masukan agar kerja sama mereka kian solid.
Khusus Melo, dia dianggap sebagai pewaris kemampuan Dunga. “Kami memang mempunyai tipe permainan sama, selalu bekerja keras dalam mendapatkan bola. Aku tidak suka gagal saat berebut bola, begitu pula dia,” jelas Melo.
Menurut Gilberto Silva, Melo punya kualitas kelas satu sebagai pemain yang bisa mematahkan penguasaan bola lawan. “Melo telah melalui banyak momen-momen menarik dalam perjalanan kariernya,” ucap dia.